Otoritarian Vs Libral
1. Otoitarian
Otoriter, merupakan sistem sosial masyarakat yang mmegang teguh pada satu pemerintahan. Pemimpin atau penguasa memiliki hak sepenuhnya untuk mengambil dan menentukan keputusan. Dalam suatu negara biasanya dimiliki oleh Presiden atau perdana mentri. Sistem otoritarian ini lebih cenderung mnutup terhadap demokrasi. Masyarakat yang merupakan suatu komponen dari suatu negara, tidak mempuyai pengaruh signifikan terhadap penentuan keputusan. Mereka tidak diberi kewenangan untuk berpendapat. Dalam hal ini, media massa hanyalah sebagai alat bagi negara untuk menjalankan doktrin-doktrinnya. Media juga tidak dapat memberitakan suatu informasi secara sembarangan, karena tema mengenai apa yang akan di publikasikan ditentukan oleh pemimpin atau pemegang kekuasaan terebut. Sistem otoriter seperti ini patut diterapkan pada negara-negara maju.
2. Liberal
Bertolak belakang dengan sistem otoriter, Liberal merupakan sistem sosial masyarakat yang terbuka, lebih cenderung menganut sistem kebebasan dalam bermasyarakat. Dalam hal ini, sistem ini sangat menerapkan apa yang dimaksud dengan demokrasi. Kebijakan dan keputusan tidak sangat tergantung pada satu kepemimpinan saja, melainkan sangat tergantung terhadap aspirasi atau komponen-komponen dari sistem tersebut, dalam hal ini adalah masyarakat. Pemimpin tidak memegang penuh kekuasaan, pemimpin hanyalah sebagai pengesah keputusan. Dengan hal ini, segala keputusan yang didapat melalui sistem liberal seperti ini, cenderung lebih mudah diterima dan diterapkan dalam masyarakat. Peran serta media massa dalam sistem liberal ini dapat berjalan secra maksimal sesuai fungsi media sebagaimana mestinya. Media massa lebih diutamakan sebagai kontrol sosial, sehingga apa yang disampaikan media tergantung pada kondisi lingkungan. Sistem seperti ini lebih cocok diterapkan pada negara-negara berkembang seperti indonesia ini.