Keterbatasan Tidak Menyulutkan Untuk Berkarya
Mungkin sebagian orang berpendapat bahwa cacat fisik itu akan membatasi seseorang dalam berkarya. Namun bagi Nurdin, 28, hal itu tidak menjadi masalah dalam menyalurkan hobinya. Dengan kemauan kerasnya, lulusan MTS N 1 Jatinom ini akhirnya memiliki sebuah grup musik.
"Grup musik ini dulu terbentuk secara iseng-iseng saja. Waktu itu ada kompetisi musik di desa, karena saya bisa memainkan gitar, saya mengajak teman-teman untuk membentuk grup musik demi ikut serta kompetisi tersebut", ujarnya.
Semenjak saaat itu, Nurdin Group, yang merupakan nam grup musiknya, mulai dikenal banyak orang. Mulai dari acara khitanan hingga resepsi pernikahan telah mempercayainya untuk menghibur tamu undangan.
Yang semula keluarga Nurdin hidup dengan penuh kekurangan, kini telah tercukupi segala kebutuhannya. "Saya bangga sekali dengan Nurdin, walaupun dia tuna netra, tapi dia mampu berkarya layaknya orang-orang normal", kata Hadi, sebagai satu-satunya orang tua Nurdin yang masih sehat.
Mungkin sebagian orang berpendapat bahwa cacat fisik itu akan membatasi seseorang dalam berkarya. Namun bagi Nurdin, 28, hal itu tidak menjadi masalah dalam menyalurkan hobinya. Dengan kemauan kerasnya, lulusan MTS N 1 Jatinom ini akhirnya memiliki sebuah grup musik.
"Grup musik ini dulu terbentuk secara iseng-iseng saja. Waktu itu ada kompetisi musik di desa, karena saya bisa memainkan gitar, saya mengajak teman-teman untuk membentuk grup musik demi ikut serta kompetisi tersebut", ujarnya.
Semenjak saaat itu, Nurdin Group, yang merupakan nam grup musiknya, mulai dikenal banyak orang. Mulai dari acara khitanan hingga resepsi pernikahan telah mempercayainya untuk menghibur tamu undangan.
Yang semula keluarga Nurdin hidup dengan penuh kekurangan, kini telah tercukupi segala kebutuhannya. "Saya bangga sekali dengan Nurdin, walaupun dia tuna netra, tapi dia mampu berkarya layaknya orang-orang normal", kata Hadi, sebagai satu-satunya orang tua Nurdin yang masih sehat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar