Jumat, 29 Mei 2009

Dampak Penggunaan Informasi (internet)

Dampak dan Konsekuensi Pengguna Teknologi Informasi ( Internet )


Teknologi itu seperti api.Seringnya menjadi kawan,tetapi kadang kala bisa juga menjadi lawan.Teknologi merupakan kawan karena memudahkan kita bekerja dan juga bersosialisasi. Akan tetapi,ketika teknologi mulai mengusik privasi manusia dan melanggar norma-norma kepatutan sosial,teknologi pun mulai menjadi lawan.

Kemunculan teknologi komputer pun sesungguhnya memberi pengaruh positif dan negatif. Pengaruhnya terhadap anak-anak. Bila anak-anak dibiarkan menggunakan komputer secara sembarangan,tanpa bimbingan dari orang tua, pengaruhnya bisa jadi negatif.Sebaliknya, komputer akan memberikan pengaruh positif bila digunakan dengan bijaksana, yaitu membantu pengembangan intelektual dan motorik anak. Banyak manfaat dapat diambil dari penggunaan komputer, namun tak sedikit pula efek negatif yang bisa ditimbulkannya. Diantara manfaat yang dapat diperoleh adalah penggunaan perangkat lunak pendidikan seperti program-program pengetahuan dasar membaca, berhitung, sejarah, geografi, dan sebagainya. Tambahan pula, kini perangkat pendidikan ini kini juga diramu dengan unsur hiburan (entertainment) yang sesuai dengan materi, sehingga anak-anak semakin suka.
Dalam kaitan ini, komputer dalam proses belajar, akan melahirkan suasana yang menyenangkan bagi anak-anak. Gambar-gambar dan suara yang muncul juga membuat anak-anak tidak cepat bosan, sehingga dapat merangsang anak-anak mengetahui lebih jauh lagi. Sisi baiknya,anak dapat menjadi lebih tekun dan terpicu untuk belajar berkonsentrasi.

Namun,efek negatif penggunaan komputer tak juga bisa diabaikan.Salah satunya adalah dari kemungkinan anak,kemungkinan besar tanpa sepengetahuan orangtua, ‘mengkonsumsi’ games yang menonjolkan unsur-unsur seperti kekerasan dan agresifitas.Banyak pakar pendidikan mensinyalir bahwa games beraroma kekerasan dan agresi ini adalah pemicu munculnya perilaku-perilaku agresif dan sadistis pada diri anak. Pengaruh negatif lain,adalah terbukanya akses negatif anak dari penggunaan internet.

Mampu mengakses internet sesungguhnya merupakan suatu awal yang baik bagi pengembangan wawasan anak. Sayangnya, anak juga terancam dengan banyaknya informasi buruk yang membanjiri internet. Melalui internetlah berbagai materi bermuatan seks, kekerasan, dan lain-lain dijajakan secara terbuka dan tanpa penghalang. Saat tengah berselancar di internet,para pengguna internet sering menerima pesan yang berisi muatan seks, tawaran seks. Meski demikian,mengajarkan internet bagi anak,di zaman sekarang merupakan hal penting. Hanya saja, demi mencegah dampak negatifnya, ada beberapa hal yang harus dilakukan orangtua.

  1. Orangtualah yang seharusnya mengenalkan internet pada anak, bukan orang lain.Mengenalkan internet berarti pula mengenalkan manfaatnya dan tujuan penggunaan internet. Karena itu,orangtua terlebih dahulu harus ‘melek’ media dan tidak gaptek.Sayangnya, seringkali anaknya sudah terlalu canggih,sementara orangtuanya tidak tahu apa-apa.Tidak tahu bagaimana membuka internet,juga tidak tahu apa-apa soal games yang suka dimainkan anak.Nanti ketika ada akibat buruknya, orangtua baru menyesal.

  2. Gunakan software yang dirancang khusus untuk melindungi ‘kesehatan’ anak. Misalnya saja program nany chip atau parents lock yang dapat memproteksi anak dengan mengunci segala akses yang berbau seks dan kekerasan.

  3. Letakkan komputer di ruang publik rumah,seperti perpustakaan, ruang keluarga,dan bukan di dalam kamar anak.Meletakkan komputer di dalam kamar anak akan mempersulit orangtua dalam hal pengawasan.Anak bisa leluasa mengakses situs porno atau menggunakan games yang berbau kekerasaan dan sadistis di dalam kamar terkunci.


Internet yang menyerang psikologis penggunanya langsung, antara lain:

Antisocial Behavior atau perilaku antisosial merupakan perilaku yang menyimpang dari norma-norma social yang sudah ada. Perilaku ini juga merupakan perilaku yang melanggar hukum, seperti kekerasan, pembunuhan, pemerkosaan, dan penyalahgunaan narkoba. Anak-anak dan remaja merupakan yang paling rentanterkena dampak ini, karena mereka tidak mampu membedakan antara dunia sebenarnya dengan dunia yang diciptakan oleh media, khususnya Internet. Selain itu mereka juga tidak mengerti mengenai konsekuensi hukum yang ditimbulkan oleh perbuatan-perbuatan menyimpak seperti yang diciptakan pada informasi dalam Internet. Selain itu, survey barubaru ini menunjukkan bahwa seperempat anak berusia 10-17 tahun telah direpa oleh berbagai seksual material dari

Internet secara tidak sengaja dan empat diantara 10 kaget karena pengalaman tersebut (Mitchell, Finkelhor, dan Wolak, 2003). Yang paling menyedihkan lagi, beberapa operator situs porno tersebut membuat traffic untuk situs mereka dengan menggunakan beragam situs yang popular di kalangan anak-anak, seperti Disney.com.

ketika mengakses Disney.com anak-anak akan langsung terbawa ke situs-situs dewasa. Sifat Internet yang dinamis membuat para ilmuwan sosial kesulitan untuk mengukur dampak Internet atau bahkan mengkategorikan kontennya.

Selain pornografi, bentuk-bentuk perilaku antisosial yang disebarkan melalui Internet yaitu prejudice. Istilah prejudice ini ditujukan untuk usaha seseorang yang mengeneralisasi suatu kelompok berdasarkan informasi yang terbatas. Biasanya generalisasi ini bersifat buruk, oleh sebab itu prejudice disebut sebagai stereotype yang bersifat negatif. Contoh stereotype yang diciptakan melalui Internet bersifat seksisme (ketimpangan gender) dan rasisme. Misalnya melalui chatroom dan blog disebarkan keburukan-keburukan mengenai suatu ras tertentu atau informasiinformasi

yang merendahkan suatu jenis kelamin.

Pada awal kemunculan teknologi di dunia ini,konsekuensi yang harus di terima oleh manusia adalah teknologi memperbudak umat manusia. Teknologi yang semakin pesat berkembang seiring dengan bergulirnya waktu,membuat manusia harus mengikuti perkembangan teknologi. Manusia telah menyadari konsekuensi ini dari awal kemunculan teknologi. Tetapi,manusia tetap men”Tuhan”kan teknologi,karena manusia sangat butuh akan teknologi. Sehingga,dampak yang terjadi adalah teknologi bisa memberikan keuntungan dan kemudahan dalam kehidupan manusia,namun juga bisa menyebabkan kerugian dari teknologi yang di ciptakan oleh manusia sendiri. Apalagi dengan semakin maraknya internet, manusia semakin menghabiskan waktunya di depan layar komputer, bahkan sekarang internetpun bisa diakses melalui telefon genggam. Pola pikir manusia menjadi tidak rasional, dengan kata lain memiliki daya imajinasi yang terlalu tingi. Selain itu konsekuensi yang harus diterima adalah muncunculnya komunitas virtual. Manusia lebih mudah terpengaruh dan lebih percaya akan adanya sebuah rumor, yang secara rasional belum terbukti kebenarannya. Informasi yuang diterima lewat internet atau lewat situs-situs tertentu secara otomatis akan menjadi bahan obrolan masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar